Jumat, 13 Agustus 2010

PENYAKIT TANAMAN

Mouldy Rot
Gejala yang timbul oleh serangan jamur Ceratocystis fimbriata ialah pada awalnya dibagian kulit pulihan dekat dengan irisan sadapan terdapat bercak-bercak mengendap pada kulit. Warna bercak cepat berubah mennjadi hitam dan meluas, sehingga terjadi jalur berwarna hitam yang sejajar dengan irisan sadapan. Jika cuaca lembap pada jalur-jalur yang baru dapat terbentuk lapisan kapang berwarna kelabu. Pada serangan yang berat, jamur masuk sampai kambium dan merusaknya, yang akan menyebabkan terjadinya luka-luka besar yang tidak dapat pulih lagi sehingga bidang sadapan rusak.


Gejala serangan Mouldy Rot

C. fimbriata mempunyai hifa yang berwarna hitam kecoklatan. Beberapa hari setelah infeksi, jamur membentuk tubuh buah, yaitu peritesium yang bulat dengan leher yang panjang. Dalam peritesium terdapat banyak askus berbentuk bulat telur atau bulat, mengandung askospora bulat dan tidak berwarna. Askospora keluar dari peritesium bersama dengan cairan dan membentuk tetesan yang mengkilat. Hifa yang tumbuh dari askospora segera membentuk konidium dan klasmidospora.
Divisi : Ascomycota
Sub divisi : Ascomycotina
Class : Pyrenomycetes
Ordo : Microascales
Family : Ceratocystiaceae
Genus : Cerastocystis
Spesies : Ceratocystis fimbriata Ellis and Halsted
Selain tanaman karet, C. fimbriata juga mampu dalam menginfeksi sejumlah tanaman antaralain, kelapa, kopi, ubi jalar, kakao, mangga, dan beberapa jenis Crotalaria (Anon., 1980), tetapi pada tanaman ini tidak menyebabkan timbulnya penyakit yang berarti. Jamur tersebut dapat ditularkan melalui petani karet itu sendiri sebagai contoh adalah alat-alat pertanian seperti : pisau sadap, pakaian dan juga bisa melalui serangga serta angin. (Anon., 1980; Turner, 1973).
Penyakit dipengaruhi oleh kelembapan yang tinggi dan berkembang baik pada musim hujan. Serangan penyakit dapat parah bila antara (sela), pertanaman karet ditumpangsarikan dengan tanaman perkebunan lainnya sebagai contoh tanaman kakao (Steinmann, 1925). Menurut Beeley (1931), Spora memerlukan banyak air untuk berkecambah yaitu pada suhu 220-260 C. Penyadapan yang dalam dengan frekuensi yang tinggi menyebabkan lambatnya pemulihan kulit yang akan memperparah kerusakan oleh mouldy rot.

Untuk mencegah timbulnya penyakit mouldy rot dapat dicegah dengan mengusahakan agar kebun karet tidak mempunyai kelembapan yang tinggi, seperti dengan menggunakan jarak tanam yang cukup lebar, tidak menanam tanaman sela serta membersihkan gulma dan tanaman penutup tanah di sekitar pangkal batang. Pisau sadap dapat menularkan penyakit, oleh sebab itu sebaiknya pisau sadap didesinfeksi dengan fungisida setelah setiap penyadapan. Menurut Anon., 1980 dan Basuki, 1982, perlu diusahakan agar penyadap yang sudah menyadap di daerah yang sakit tidak boleh menyadap pada areal yang sehat.

Dalam pengendalian penyakit tanaman tahunan seperti karet perlu adanya pengamatan secara rutin yang sering disebut dengan monitoring pada areal tanaman karet. Monitoring sangat penting karena dengan monitoring didapat infeksi sedini mungkin agar dapat segera melakukan perawatan. Pengunaan pestisida dilakukan apabila metode pengendalian lain sudah tidak mampu lagi. Perawatan dengan fungisida yang tepat secara teratur dapat mengendalikan mouldy rot dan penyadapan tetap berjalan. Perawatan dengan fungisida dapat dilumaskan memakai kuas atau bisa juga disemprotkan dengan alat semprot pada bidang sadap yang sakit. Biasannya fungisida yang dipakai dalam mengendalikan mouldy rot adalah pestisida yang bersifat sistemik seperti triadimefon, karbendazim, kaptafol, dan plokloraz yang dipakai seminggu sekali (Anon., 1997; Basuki dan Suyatno, 1987).


Pengolesan fungisida dengan kuas di atas alur sadap



I. Kesimpulan
Pengendalian Moudy Rot oleh jamur C. fimbriata pada bidang sadap karet dapat dilakukan dengan cara :
- Menngusahakan agar kelembapan pada pertanaman karet tidak terlalu tinggi.
- Menggunakan pisau sadap didesinfeksi dengan fungisida setelah tiap penyadapan.
- Penyadapan di areal tanaman yang sakit tidak boleh menyadap tanaman sehat.
- Pengobatan dengan fungisida secara teratur pada bagian bidang sadap.
- Melakukan monitoring untuk menentukan pengendalian yang diambil sedini mungkin.